News & Research

Reader

United Tractors (UNTR) Bidik Penjualan Batu Bara 15 Juta Ton
Thursday, April 25, 2024       08:29 WIB

JAKARTA, investor.id - PT United Tractors Tbk () memperkirakan penjualan batu bara perseroan akan bertumbuh hingga 15 juta ton pertahun pada 2026. Untuk mencapaitarget itu, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan kisaran US$ 1,3-1,4 miliar atau setara dengan Rp 21-22,6 triliun.
Direktur United Tractors () Iwan Hadiantoro mengatakan, belanja modal jumbo nantinya akan digunakan oleh perseroan untuk membenahi transportasi dan logistik perseroan pada pertambangan batu bara. Karenanya perseroan menganggarkan sebanyak US$ 100 juta untuk ekspansi, infrastruktur washing plant dan juga pelabuhan.
"Adapun untuk menunjang produksi perseroan pada tmabang emas dan konstruksi perseroan juga mengalokasikan dana US$ 100 juta," jelasnya dalam paparan publik, Rabu (24/4/2024).
Bisnis lainya juga tak luput dari pengembangan perseroan. Iwan menuturkan, sebesar US$ 1 miliar untuk membiayai bisnis United Tractors sebagai kontraktor pertambangan dan senilai US$ 100 juta di coal mining bisnis. Iwan juga menyampaikan, bahwa capex akan dipenuhi oleh perseroan melalui kas.
"Kami sulit untuk meningkatkan produksi lantaran terhalang logistik dan transportasi batu bara yang kurang memadai," ujar dia.
Untuk tahun ini, Frans menargetkan produksi batu bara sebanyak 12 juta ton atau naik 5% dari target pada 2023 silam sebesar 11,8 juta ton. Perseroan juga menutup opsi untuk akuisisi tambang baru sebagai solusi, karena bertentangan dengan niatan perseroan untuk transisi energi dari batu bara ke non batu bara.
Peluang Investasi EBT
Frans mengatakan, perseroan selalu terbuka pada kesempatan akuisisi bisnis EBT, seiring dengan kemampuan kas yang kuat juga fasilitas pembiayaan sebesar US$ 2 miliar yang masih dalam kantong. "Fokus kami saat ini ke tambang mineral dan energi terbarukan. Namun yang jadi pertanyaan, kesempatannya ada atau tidak juga demand ," kata dia.
Frans juga menuturkan, saat ini perseroan tidak sedang dalam masa tenang untuk akuisisi bisnis EBT terbaru, berkaca pada tahun lalu, setiap kesempatan menarik selalu perseroan manfaatkan dengan baik. Semisal investasi perseroan dengan mengakuisisi PT Arkora Hydro Tbk ().
Sementara itu, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 1,569 per saham dengan total mencapai Rp 5,7 triliun atau lebih rendah 74.63% dari tahun 2022 lalu sebesar Rp 6,185 per saham.
Berdasarkan data dari lama United Tractors, pada tahun 2022 lalu perseroan membagikan dividen sebesar Rp 7,003 per saham dengan total mencapai Rp 25,43 triliun yang terdiri dari dividen interim sebesar Rp 818 per saham dan dividen tunai Rp 6,185 per saham.
Sedangkan untuk tahun 2023, total dividen yang dibagikan sebesar 2.270 dengan total mencapai Rp 8,2 triliun yang terdiri dari interim sebesar Rp 701 dan dividen final sebesar Rp 1,569. Dividen ini akan dibayarkan perseroan 22 Mei 2024.
Menanggapi penurunan dividen ini, Direktur Iwan Hadiantoro mengatakan, semenjak awal tahun 2023 tingkat profitabilitas batu bara kembali normal. Selain itu, faktor pertimbangan dividen yakni untuk menyeimbangkan kebutuhan pendanaan belanja modal, pun kebutuhan investasi perseroan di masa yang akan datang. "Pembagian dividen kami kembali ke level normal dimana payout ratio sebesar 40%," jelasnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2023 perseroan membukukan laba bersih pemilik entitas induk Rp 20,61 triliun atau turun 1.86% dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana Rp 21,00 triliun. Penurunan laba bersih terjadi saat pendapatan bersih perseroan yang justru naik 4,03% menjadi Rp 128 triliun dari Rp 123 triliun pada 2022.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru